Aspek Manajemen Ritel Modern
Sekarang ini bisnis ritel khususnya minimarket menjadi bisnis yang menjadi "primadona" di negeri ini. Khususnya di pulau jawa kita dapat menjumpai banyak minimarket berbentuk jaringan yang terus membuka outlet-outletnya baik dengan sistem franchise ataupun modal sendiri. Minimarket jaringan ini berdiri tidak hanya di perkotaan namun sudah masuk ke kabupaten dan kecamatan. Begitu ketatnya bisnis ini, membuat para pengusaha minimarket/per tokoan non jaringan dan waserda (warung serba ada kepunyaan koperasi) menjadi ketar-ketir.
Konsumen atau anggota koperasi sudah "terlalu nyaman", dimanjakan dengan sistem ritel modern yang nyaman, cepat, dan akurat. Sehingga dari waktu ke waktu omset yang diperoleh oleh pengusaha minimarket non jaringan dan waserda akan turun terus menerus. Oleh sebab itu untuk meningkatkan performa toko/minimarket non jaringan diperlukan suatu strategi yang tepat sehingga mempunyai daya saing dimata konsumennya. Ada beberapa aspek toko yang penting untuk diperhatikan oleh para pengusaha minimarket non jaringa dan waserda, antara lain:
1) Aspek Sumber daya Manusia (SDM): aspek ini merupakan salah satu yang terpenting karena SDM ritel inilah yang akan menjadikan bisnis ritel ini sukses atau tidak. Maka dibutuhkan strategi SDM, dari mulai perekrutan, pelatihan dan evaluasi secara periodik setelah masuk ke dalam toko. Pada aspek ini pula masing-masing jabatan di dalam suatu toko akan diterangkan dalam suatu uraian tugas,membuat setiap orang di dalam toko akan bekerja efektif dan efisien.
2) Aspek Barang Dagangan : aspek ini terdiri dari dari strategi memilih barang dagangan yang tepat, strategi menetapkan harga sehingga mempunyai citra "kompetitive" dan strategi menempatkan barang (Planogram) yang dapat memaksimalkan keuntungan toko.
3) Aspek Teknologi Informasi Ritel: Dibutuhkan suatu kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan dalam pengelolaan bisnis ritel modern. Setiap saat kita dihadapkan pada kebutuhan data seperti: berapa banyak barang yang harus diorder, berapa keuntungan kotor toko, berapa banyak barang yang tidak laku, berapa banyak barang yang hilang, dst. Semakin kita mudah dalam mendapatkan data tersebut maka para pengambil keputusan akan mudah membuat suatu keputusan dengan akurasi yang tinggi. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu aspek teknologi informasi ritel yang handal. Pada aspek ini akan kami jelaskan apa saja fitur minimal yang dibutuhkan untuk pengelolaan suatu toko.
4)Aspek Promosi: Agar dapat bersaing dalam bisnis ini maka dibutuhkan suatu strategi promosi "agresif" yang dapat membuat orang semakin banyak yang masuk ke dalam toko (leads), orang semakin banyak membelli barangnya (basket size), orang semakin sering berbelanja ke toko kita (frekuensi), dan semakin besar prosentasi orang yang berbelanja dibandingkan dengan jumlah orang yang masuk ke toko (convertion rate). Pada aspek ini juga kita akan mempelajari bagaimana membuat perencanaan promosi dan evaluasi promosi.
5)Aspek eksterior dan interior: Aspek ini fokus pada bagaimana toko kita akan lebih "eye cathing" sehingga orang akan penasaran untuk masuk ke dalam toko kita. Selain itu dibutuhkan strategi penempatan rak (gondola) di dalam toko termasuk menentukan kelompok barang mana yang akan dipajang di posisi-posisi "strategis"
6) Standard Operasional Prosedur (SOP): Untuk menjamin kegiatan operasional toko lebih teratur maka dibutuhkan suatu standar operasional prosedur dari setiap kegiatan operasional toko. SOP ini mengatur antara lain: prosedur buka tutup toko, prosedur ijin, prosedur kas kecil, prosedur uang kecil, dst.
Demikianlah beberapa aspek yang "lazim" diperhatikan dalam sebuah ritel modern. Dilain waktu kami akan bahas satu persatu mengenai aspek-aspek tadi. InsyaAllah.......................
Bravo Ritel Indonesia...............................
terimakasih atas infonya
BalasHapusSoftware Apotek Lengkap
sangat bermanfaat sekali infonya terimakasih
BalasHapusSoftware Akuntansi Perusahaan